Baca Juga
Eropa memiiki aturan ketat soal emisi gas buang kendaraan bermotor. Produsen sepeda motor dan mobil tidak boleh sembarangan dalam memasarkan produknya di Eropa.
Bila tidak sesuai dengan aturan emisi yang berlaku, maka produsen harus menghentikan produksi dan penjualan produknya. Seperti yang dilakukan oleh Suzuki, salah satu produk legendarisnya yaitu Suzuki Hayabusa terpaksa dihentikan penjualannya.
Diberitakan Bennetts, sepeda motor tercepat di dunia itu tidak memenuhi aturan 168/2013 tentang Euro4. Sebenarnya aturan tersebut sudah terbit sejak 2016, tapi pemerintah Eropa memberikan sedikit kelonggaran bagi produsen yang tidak patuh terhadap peraturan tersebut untuk menghabiskan stok yang ada selama dua tahun.
Dengan begitu 31 Desember 2018 merupakan hari terakhir Suzuki memasarkan sepeda motor bertubuh besar itu. Lewat dari tanggal tersebut Suzuki Hayabusa dinyatakan sebagai barang ilegal jika masih dijual.
Sebagian besar negara di dunia termasuk Jepang telah menerapkan standar emisi Euro4. Produksi Suzuki Hayabusa sendiri di Jepang telah dihentikan, sedangkan di Amerika Serikat masih bisa ‘bernapas’ sampai tahun depan tergantung stok yang tersedia.
Sebagai informasi Suzuki Hayabusa didukung oleh mesin berkapasitas 1.340 cc, DOHC liquid-cooled empat silinder. Mesin ini diklaim mampu menghasilkan tenaga sekuat 173 hp pada 9.500 rpm dan torsi puncak 135 Nm pada 7.000 rpm.
Dengan berat di 266 kilogram, Hayabusa dilengkapi upside-down forks di depan dan monoshock di belakang. Suzuki Hayabusa model 2019, sudah punya rem brembo empat piston dengan single-piston Nissin di belakang dan Anti-lock Braking System (ABS) sebagai standar.
Bila tidak sesuai dengan aturan emisi yang berlaku, maka produsen harus menghentikan produksi dan penjualan produknya. Seperti yang dilakukan oleh Suzuki, salah satu produk legendarisnya yaitu Suzuki Hayabusa terpaksa dihentikan penjualannya.
Diberitakan Bennetts, sepeda motor tercepat di dunia itu tidak memenuhi aturan 168/2013 tentang Euro4. Sebenarnya aturan tersebut sudah terbit sejak 2016, tapi pemerintah Eropa memberikan sedikit kelonggaran bagi produsen yang tidak patuh terhadap peraturan tersebut untuk menghabiskan stok yang ada selama dua tahun.
Dengan begitu 31 Desember 2018 merupakan hari terakhir Suzuki memasarkan sepeda motor bertubuh besar itu. Lewat dari tanggal tersebut Suzuki Hayabusa dinyatakan sebagai barang ilegal jika masih dijual.
Sebagian besar negara di dunia termasuk Jepang telah menerapkan standar emisi Euro4. Produksi Suzuki Hayabusa sendiri di Jepang telah dihentikan, sedangkan di Amerika Serikat masih bisa ‘bernapas’ sampai tahun depan tergantung stok yang tersedia.
Pengganti Suzuki Hayabusa
Suzuki Hayabusa segera tutup usia, lantas apakah pabrikan berlogo ‘S’ itu menyiapkan penggantinya? Beredar rumor bahwa kemungkinan besar Suzuki akan mendatangkan hyperbike-nya sebagai pengganti Hayabusa. Diduga produk baru Suzuki dibekali mesin lebih besar dari sebelumnya yaitu 1.400 cc empat silinder turbocharged.Sebagai informasi Suzuki Hayabusa didukung oleh mesin berkapasitas 1.340 cc, DOHC liquid-cooled empat silinder. Mesin ini diklaim mampu menghasilkan tenaga sekuat 173 hp pada 9.500 rpm dan torsi puncak 135 Nm pada 7.000 rpm.
Dengan berat di 266 kilogram, Hayabusa dilengkapi upside-down forks di depan dan monoshock di belakang. Suzuki Hayabusa model 2019, sudah punya rem brembo empat piston dengan single-piston Nissin di belakang dan Anti-lock Braking System (ABS) sebagai standar.