Baca Juga
KOMPAS.com – Usai keputusan Yamaha cerai dengan Tech3, nasib pebalapnya yang lagi naik daun, Johann Zarco, belum jelas. Tech3 yang bergabung dengan KTM musim depan sudah mulai menggoda Zarco, sementara Yamaha berusaha mempertahankannya dengan iming-iming mendapat jatah YZR-M1 versi pabrikan.
Sebelumnya dikabarkan Tech3 memilih pisah karena merasa kurang dukungan Yamaha. Bos Yamaha MotoGP Lin Jarvis mengklarifikasi dukungan buat Tech3 sudah sesuai kontrak, tidak ada kewajiban yang dikatakan di kontrak itu bahwa Yamaha harus menyuplai motor pabrikan.
“Benar bahwa kami tidak memberikan Zarco motor pabrikan tapi kami hanya menghormati kontrak kami,” kata Jarvis dalam sesi wawancara bersama GP One. Soal masa depan Zarco, Jarvis mengatakan sedang dalam pembicaraan kontrak baru bersama tim baru.
“Memungkinkan Zarco mendapat motor pabrikan tahun depan. Seperti musim ini, itu sangat sulit, saya tidak berpikir Johann kekurangan dukungan Yamaha saat ini. Dia menggunakan motor berbeda tetapi sangat kompetitif,” kata Jarvis.
Kesempatan Zarco mendapat motor pabrikan sangat besar, tetapi bukan berarti dia bisa menggantikan posisi Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha. Rosii dan Maverick Vinales baru saja menandatangani kontrak bersama Yamaha untuk musim 2019 dan 2020.
“Zarco sangat cepat, kami melihatnya tahun lalu dan musim dingin ini, tetapi kami tidak pernah serius mempertimbangkan dia. Valentino adalah Valentino, dia pebalap terhebat dalam sejarah Yamaha dan tidak mudah digantikan. Jika dia mau melanjutkan itu karena dia tahu dia tetap kompetitif dan kami tidak ragu mempertahankannya,” kata Jarvis.