Wednesday 14 March 2018

Asal Muasal Setir Mobil di Kanan?
BBC.com - Salah satu pertanyaan yang banyak diajukan ke warga Inggris adalah mengapa setir mobil di negara ini berada di sisi kanan, sementara setir mobil-mobil di Eropa daratan berada di sisi kiri?

Ternyata, asal-usul setir kanan terkait dengan kebiasaan ketika Inggris berada di bawah kekuasaan Romawi.

"Hampir semua orang melakukan aktivitas dengan tanan kanan. Mereka biasanya mengendalikan kuda dengan tangan kiri dan membawa senjata dengan tangan kanan. Posisi ideal untuk bertempur," jelas Stephen Laing, kurator di Museum Transportasi Inggris di Warwickshire.



"Tentara Romawi berbaris di sisi kiri jalan dan konvensi ini berlaku (di Inggris) hingga sekarang," tambahnya.

Kebiasaan kendaraan melaju di sisi kiri jalan dimasukkan dalam undang-undang jalan raya yang disahkan pada 1835 dan aturan ini diterapkan ke wilayah-wilayah yang menjadi koloni Inggris, kata penulis transportasi, Giles Chapman.

"Aturan ini antara lain diekspor ke Jepang di mana para insinyur Inggris merancang kereta yang didesain untuk dikemudikan di sisi kiri. Akibatnya, muncul aturan yang mewajibkan berkendara di sisi kiri," urai Chapman.

Dengan berada di sisi kiri jalan, maka dengan sendirinya posisi setir akan di sebelah kanan.

Selain Inggris dan Jepang, yang juga mengadopsi setir kanan adalah Indonesia, Australia, dan Malaysia.

Warga Australia dan Malaysia mengemudi di sisi kanan jelas karena pengaruh Inggris. Tapi bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan situs World Standards, penjajah Belanda pertama kali mengenalkan kemudi di sisi kanan kepada warga Hindia Belanda--kini Indonesia. Ketika Napoleon dari Prancis menjajah Belanda, kerajaan itu kemudian mengubah haluan kemudi ke sisi kiri.

Akan tetapi, perubahan haluan itu tidak diikuti wilayah jajahannya, termasuk Hindia Belanda dan Suriname. Situasi itu bertahan pada Perang Dunia II lantaran Jepang--yang menjajah Indonesia--juga mengemudi di sisi kanan.

Karena itulah warga Indonesia hingga kini tetap mengemudi di sisi kanan.

Mengubah dari kanan ke kiri


Tapi mengapa negara-negara lain, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa daratan, memilih sistem setir kiri?

Alasan yang biasanya disampaikan adalah, kebiasaan ini berasal dari zaman ketika sapi-sapi dimanfaatkan untuk menarik pedati di Amerika.

Penjelasan ini ada benarnya, kata penulis Fraser McAlpine.

Ia mengatakan pada akhir 1700-an, pedati yang ditarik oleh dua kuda sangat populer dan biasanya kusir atau sais duduk di sisi kiri karena ia perlu tangan kanan untuk memegang cemeti dan mencambuk kuda.

Cara terbaik bagi pedati untuk melewati pedati-pedati lain adalah dengan berada di sisi kanan jalan dan kebiasaan tak berubah ketika moda transportasi beralih ke mobil.

Tapi kebiasaan melaju di sisi kiri atau kanan jalan tak selamanya bersifat permanen. Swedia mengganti sistem setir kanan ke setir kiri pada 1967 yang mendorong pemerintah Inggris melakukan kajian tentang kemungkinan beralih ke setir kiri pada 1969.

Tapi diputuskan bahwa mengubah sistem terlalu mahal dan wacana setir kiri di Inggris tak pernah diterapkan. Ketika itu, diperkirakan ongkos untuk mengubah sistem sekitar £264 juta yang setara dengan £4 miliar dengan nilai uang pada 2018.

Menurut kurator museum transportasi, Stephen Laing, nyaris tidak ada kemungkinan bagi Inggris untuk beralih ke sistem setir kiri.

"Semua infrastruktur yang ada didesain untuk menyesuaikan dengan sistem setir kanan. Saya tak melihat Inggris akan mengubah semuanya di masa depan," kata Laing.

Kementerian Transportasi mengatakan mengubah sistem menjadi setir kiri bukan menjadi prioritas pemerintah saat ini.
Biaya Minim Ubah Megapro Jadi "Scrambler Tracker"
KOMPAS.com - Kombinasi beberapa aliran modifikasi ke dalam satu sepeda motor merupakan hal yang lumrah. Seperti yang dilakukan bengkel modifikasi Clacustique di Depok. Saat Kompas.com menyambangi bengkel tersebut pada Senin (19/2/2018), ada salah satu motor modifikasi bergaya scrambler tracker. Basisnya menggunakan Honda Megapro lansiran 2004. Scrambler merupakan salah satu aliran modifikasi motor bergaya retro yang kini banyak digemari. Sedangkan tracker merupakan jenis motor balap yang digunakan di medan tanah alias off-road.



Pemilik bengkel, Maiyudi mengatakan, Megapro bergaya Scrambler Tracker di bengkelnya itu merupakan salah satu motor yang diubah dengan biaya relatif minim, yakni hanya sekitar Rp 8 juta. Namun ubahan yang dilakukan cukup maksimal, bahkan hampir di seluruh sektor. Mulai dari rangka, tangki sampai jok. "Bagian yang masih dipertahankan cuma mesin sama swing arm (lengan ayun). Kalau mau paket hemat, arm tetap pakai yang asli dan enggak masalah," kata pria yang akrab disapa Negro ini.

Seperti modifikasi motor retro pada umumnya, Negro memotong rangka bagian belakang menjadi lebih pendek. Sehingga posisi tempat duduk pengemudi dan "boncenger" sama tinggi. Jok kemudian diganti dengan permukaan kulit garis-garis khas motor retro. Tangki masih menggunakan asli milik Megapro. Namun bentuknya sudah diubah menjadi bergaya retro yang tanpa lekukan apapun.

Untuk aksesori, Negro banyak menggunakan produk variasi yang harganya relatif murah, dari mulai batok lampu, speedometer, hingga suspensi belakang. Hanya suspensi depan yang diganti produk asli milik Yamaha Byson. Untuk bagian roda, Negro mengganti pelek asli ukuran ring 18 menjadi pelek merek Champ ukuran ring 17. Bagian depan menggunakan lebar dengan ukuran 2,5 inchi, sedangkan bagian belakang 3,5 inchi. Pelek dibungkus dengan ban tubeless Swallow Street Enduro. Baca juga : Scorpio All Tracker Mirip Scrambler Ducati "Untungnya Megapro lawas masih menggunakan suspensi dualshock. Jadi tidak perlu repot mengubah. Beda kalau monoshock kan harus diubah dulu," ujar Negro.

  Referensi Modifikasi Honda CB150 Verza
KOMPAS.com - Honda CB150 Verza merupakan salah satu sepeda motor terlaris PT Astra Honda Motor (AHM). Motor sport naked (telanjang) itu selain nyaman digunakan untuk aktivitas sehari-hari, juga mudah dimodifikasi. Para modifikator bisa dengan mudah memberikan sentuhan kreatif, sehingga bisa tampil semakin menarik. Salah satunya modifikasi bertema "Fighter Scrambler" ini. Secara tampilan menjadi lebih macho, dan karakter motor petualang sejatinya pun semakin kental.



"Motor modifikasi juga sering diikut sertakan pada peluncuran resmi, karena bisa menjadi bahan referensi konsumen yang berminat mengubah tampilannya," ujar Head of Marketing Communication PT Wahana Makmur Sejati Andra Friandana dalam keterangan resmi, Rabu (14/3/2018).

Jika melihat dari gambar, identitas CB150 Verza aslinya cukup minim. Ubahannya hampir mendominasi, mulai jok, penggunaan ban, hingga knalpot. Nah, bagi Anda yang punya rencana melakukan modifikasi CB150 Verza, aliran ini bisa menjadi acuan.


Breaking News: Stephen Hawking Meninggal Dunia
KOMPAS.com — Berita duka kembali menyambangi dunia sains. Kali ini duka datang dari Stephen Hawking. Fisikawan besar tersebut dikabarkan meninggal dunia. Hal ini dikonfirmasi keluarga Hawking.



"Kami sangat sedih karena ayah tercinta kami telah meninggal dunia hari ini," ungkap Lucy, Robert, dan Tim, anak-anak Hawking, dikutip dari Sky News, Rabu (14/3/2018). Fisikawan yang kisah hidupnya diangkat dalam film The Theory of Everything ini meninggal pada usia 76 tahun. Dia baru saja merayakan ulang tahunnya pada 8 Januari lalu.



Uang Tabungan 16 Nasabah BRI Hilang secara Misterius
Kompas.com - Belasan nasabah bank BRI Unit Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kehilangan uang tabungannya secara misterius. Uang tabungan milik nasabah itu tiba-tiba berkurang dengan variasi antara Rp 500.000, Rp 4 juta, bahkan ada juga yang mencapai Rp 10 juta. Para nasabah itu kemudian berbondong-bondong datang ke kantor BRI untuk mengetahui penyebab hilangnya uang dalam rekening tabungan itu.



Elvina, salah seorang nasabah, mengatakan, uang tabungannya berkurang sebesar Rp 500.000. Hal itu setelah tiba-tiba dia menerima pesan singkat pada ponselnya yang berisi pemberitahuan transaksi debet pada Minggu (11/3/2018) malam. "Padahal, saya tidak menggunakannya sama sekali," ujar Elvina saat ditemui di halaman kantor BRI Unit Ngadiluwih. Mujiyat, nasabah lainnya, kehilangan uang hingga Rp 10 juta. Itu dia ketahui saat transaksi penarikan ATM gagal, padahal seingatnya masih ada cukup uang di rekeningnya. "Saya mau narik Rp 5 juta gak bisa, kena limit. Uang rekening saya Rp 50 juta," ujarnya.

Dari pengecekan yang dilakukannya di bank, diketahui ada transaksi dua kali pada rekeningnya, yaitu pada tanggal 10 dan 11 Maret. Dia merasa janggal karena dua transaksi itu tidak dilakukannya. Baik Elvina maupun Mujiyat sudah mengurus masalah ini di kantor BRI tempatnya membuka rekening. Oleh pihak bank, mereka disarankan menunggu beberapa hari untuk mengatasi masalah ini.

Kabar itu rupanya berkembang dengan cepat melalui media sosial. Para nasabah lainnya berdatangan untuk memeriksa tabungannya karena khawatir uang mereka turut raib. Hal itu membuat Kepolisian Sektor Ngadiluwih turun tangan untuk mengamankan lokasi. Kapolsek Ngadiluwih Ajun Komisaris Sokhib Dimyati mengimbau warga untuk tidak panik. Menurutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak bank dan bank akan mengganti uang yang hilang. "Sejauh ini laporan yang masuk ada 16 nasabah yang mengaku kehilangan uangnya," ujar Dimyati.

Sementara itu, pihak bank BRI Cabang Kediri sudah mendapat laporan tentang kejadian ini. Dugaan awal adalah adanya aktivitas skimming dan saat ini sudah ditangani oleh BRI pusat. "Dugaan sementara dan kemungkinan adalah skimming," ujar kepala Cabang BRI Kediri Dadi Kusnadi.

Aston Martin, Mobil yang Sangat Berjasa bagi Stephen Hawking
Liputan6.com, - Dunia kembali berkabung kali ini lantaran seorang jenius ahli fisika asal Inggris, Stephen Hawking meninggal dunia di usianya ke-76 tahun. 

Sekitar sepertiga hidup Stephen Hawking dijalaninya di kursi roda karena ia menderita ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) atau penyakit fatal yang menyerang sel saraf. Namun, dia memiliki segudang temuan ilmiah yang diakui dunia.

Sejak awal terserang ALS, Stephen Hawking pantang menyerah. Ia tetap bersemangat pergi ke kampus di Universitas Cambridge, Inggris. Rekan Hawking, Profesor Simon Maddrell, kerap menjadi sopir pribadi untuk selalu menemaninya ke kampus.



Nah, dari situ pula perjalanan Stephen Hawking mencari ilmu tak lepas dari mobil yang dikendarai Maddrell. Mobil yang turut berjasa adalah Aston Martin DB2/4 Mark II.

Mobil asal Inggris ini diketahui sangat membantu Hawking. Sedangkan Maddrell sendiri mengatakan sangat bangga pernah mengantarkan seseorang yang super jenius seperti Hawking.

Adapun pada tahun 2012-an, Aston Martin DB2/4 Mark II ini dijual melalui lelang. Untuk menarik pembeli kala itu, tentu saja sang penjual menambahkan embel-embel Stephen Hawking, karena pernah menjadi tumpangan sehari-harinya.

Mau tahu berapa harga yang dibanderol kala itu? Ya, penyelenggara lelang memprediksi mobil lawas ini mampu terjual US$ 266 ribu atau sekitar Rp 3,6 miliar. Kini tidak diketahui keberadaan mobil tersebut.

Sekadar informasi, Aston Martin DB2/4 Mark II sendiri merupakan mobil langka karena menggunakan setir kanan dengan jumlah hanya 16 unit.

Aston Martin DB2/4 Mark II merupakan penerus MK I pada 1953-1957 yang dibenamkan mesin 2,9 liter yang mampu menghasilkan daya hingga 140 tenaga kuda.

Mobil ini diklaim mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam waktu 10,5 detik dan mampu dipacu hingga kecepatan 193 km/jam. Tentu saja di masanya mobil ini sangat cepat.

Model MK II sendiri muncul pada 1955, dengan berbagai ubahan seperti mesin dengan katup lebih besar yang memiliki rasio kompresi 8,6: 1, mobil ini dayanya naik jadi 165 tk.

Ubahan pun dilakukan pada bagian eksterior mulai dari lampu, bodi, tambahan krom, hingga garis bodi.