Sunday 18 March 2018

TMAX SX Sporty, Skutik Moge Yamaha yang Ganas dan Menawan
Otosia.com - Pasar skuter matik sepertinya sedang naik daun. Pasalnya, makin banyak pabrikan yang serius menggarap motor tersebut. Hal itu diperlihatkan Yamaha yang telah merilis skutik barunya.
Mengusung nama TMAX SX Sporty, motor ini merupakan generasi ketujuh dari keluarga TMAX series. Dari namanya, skuter ini dilengkapi dengan beberapa aksesori berspesifikasi racing. Beberapa hari lalu, varian ini telah diperkenalkan di Eropa. 


Dilansir dari website resmi Yamaha Eropa, terdapat 3 part tambahan yang disematkan untuk memunculkan kesan sporty. Pertama adalah penggunaan windscreen yang lebih pendek. Kemudian juga terdapat dudukan plat nomor sporty di spatbor belakang.

Yang terakhir dan paling menarik adalah knalpot motor ini. Pabrikan asal Slovenia, Akrapovic, membuat muffler khusus untuk TMAX series. Bahkan, logonya pun dibuat berbeda dengan produk Akrapovic yang lain sehingga semakin berkesan eksklusif.

Di sektor dapur pacu, motor ini masih menggunakan mesin 2 silinder DOHC berkapasitas 530 cc dengan pendingin cairan. Konfigurasi tersebut mampu memuntahkan daya maksimum sebesar 33,8 kW @6.750 rpm dan torsi mencapai 53 Nm @5.250 rpm.

TMAX SX ditopang dengan suspensi depan upside-down yang berpadu dengan ban 120/70 R15. Sementara di bagian belakang terpasang swingarm dan ban R15 berukuran 160/60.

Selain itu, Yamaha juga memasang Driving Mode dengan 2 pilihan, yaitu T dan S. Pada mode T, mesin motor ini akan menyalurkan tenaga yang halus. Pilihan tersebut diciptakan untuk menunjang kenyamanan berkendara di jalan perkotaan.
Sedangkan mode S akan membuat TMAX lebih responsif. Pabrikan berlogo garputala itu mengklaim bahwa dengan mode tersebut akan meningkatkan akselerasi.

Untuk memastikan motor menjejak ke aspal dengan baik, terpasang pula Traction Control System. Teknologi ini membuat TMAX tetap pada performa terbaiknya dalam segala kondisi jalan.
Ini Dia Skutik Touring Gede Kymco AK 550, Banderolnya Nyaris Rp170 Jutaan
Otosia.com - Di tengah ramainya pasar skutik bongsor, pabrikan Taiwan, Kymco, membocorkan informasi terbaru soal AK 550.

Meskipun brand tersebut tidak setenar merek Eropa dan Jepang di Indonesia, produk terbarunya ini mengusung desain yang sporty dan elegan.

Sekilas saja, bentuknya panjang kalau dilihat dari samping. Lalu kalau lihat bagian depannya, ada dua buah headlamp berdesain tajam, plus windshield yang memanjang ke atas. Berbagai fitur itu mampu mempertegas kemewahan skutik touring tersebut.

Soal ukuran bodinya yang panjang, spesifikasi menunjukkan dimensi 2.165 x 795 x 1400 mm. Meski begitu, joknya terlihat rendah sehingga bisa dipastikan posisi duduk jadi tegak. Ini jadi nilai penting kalau motor tersebut digunakan untuk menempuh jarak jauh.



AK 550 mengusung mesin dua silinder berkapasitas 550 cc, 8 valve, dan bersistem DOHC dengan pendingin cairan. Dayanya mencapai 53,5 PS pada putaran mesin 7.500 rpm, sementara torsi 55,64 Nm pada putaran mesin 5.500 rpm.

Seberapa kencang si gambot ini berlari? Dengan mesin 550 cc, top speed-nya menembus angka 161,7 km/jam. Namun, jangan takut terlampau boros karena suplai bahan bakarnya sudah injeksi.

Di sisi pengereman, Bosch ABS (Anti-lock Brake System) sudah terpasang di sana. Sementara itu, sektor kaki-kaki menggunakan suspensi upside down, dan monoshock dengan sudut rebah di belakang.

Menurut asso-scooter.org, skutik yang muat helm full face di bagasinya ini dipasarkan dengan banderol € 9,890 di Eropa atau setara Rp170 jutaan.
Inilah Pesaing Yamahan NMAX dan Honda PCX dari Kawasaki
Otosia.com - Isu Suzuki Burgman di tengah ramainya Nmax dan PCX menandakan skutik premium di Indonesia terus tumbuh dengan ceruk pasar menggoda.

Kondisinya terakhir, NMax laris manis di pasaran, ditambah lagi XMax pada kasta berikutnya. Belum puas, Yamaha pun menghadirkan adik NMax, Yamaha Lexi.

Honda pun ikut main. Mereka melakukan pembaruan pada skutik PCX 150 dengan banderol harga yang lebih terjangkau.

Belakangan ada isu Suzuki ambil ancang-ancang mengisi segmen skutik premium dengan Burgman berkubikasi lebih besar, yakni 180 cc, dan konon akan diproduksi di Indonesia.
Suzuki tidak menampik rencana Burgman 180, sekalipun belum akan diluncurkan tahun ini. “Kalau itu masih lama. Belum untuk tahun ini,” kata sumber Suzuki.



Lantas apa kabar dengan “geng ijo” Kawasaki. Apakah mereka turut terpancing? Rupanya Kawasaki tetap mempertahankan imej sebagai brand motorsport terkemuka.

Bahkan Kawasaki Heavy Industries (KHI) sebagai prinsipal PT Kawasaki Motor Indonesia sudah menyatakan tidak punya rencana memprroduksi skutik premium di Indonesia, atau mengimpornya.

“Tidak ada basicnya dan Kawasaki tidak pernah mendevelopment khusus motor skutik. Jadi kita tidak ada rencana juga menjualnya (skutik premium),” kata Sucipto Wiyono, Supervisor Marketing Division PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Hal itu disampaikan walaupun Kawasaki punya matik hasil kolaborasi dengan Kymco. Padahal, mereka bekerja sama dengan pabrikan Taiwan itu di Eropa dengan menjual J300, yang kalau masuk ke Indonesia akan berhadapan dengan XMax.

Keputusan itu tidak terlepas dari fokus mereka di segmen motorsport Indonesia. Jagoan mereka, Ninja 250, masih menjadi raja di kelas 250 cc, mengasapi Yamaha R25 dan Honda CBR250. Kawasaki fokus mempertahankan dominasinya di sport premium.

“Penjualan Ninja 250 kami cukup baik, termasuk juga KLX . Hal ini karena brand trust dan memang mind set pengguna Kawasaki itu berbeda," ujar Sucipto

Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada bulan Februari lalu Ninja 250 terjual sebanyak 2.188 unit, sementara Honda CBR25 hanya 201 unit, dan Yamaha R25 terjual 83 unit. Jadi, masuk akal kalau Kawasaki enggan membuka pintu untuk skutik. Setidaknya untuk saat ini.

Wednesday 14 March 2018

Honda PCX Pakai Mesin Vario, Begini Perbedaannya
Otosia.com - PT Astra Honda Motor secara resmi meluncurkan All New Honda PCX rakitan dalam negeri. Mesinnya sendiri berkapasitas silinder 150 cc dan disebut sebagai generasi baru. Padahal, sebelumnya PT Astra Honda Motor juga sudah memasarkan skutik 150 cc untuk model Vario.

"PCX ini menggunakan mesin generasi baru dengan ESP," ujar President Director AHM Toshiyuki Inuma.













Baik Vario 150 maupun PCX, keduanya memang sama-sama mengadopsi sistem ESP. ESP sendiri adalah singkatan dari Enhanced Smart Power (ESP). Dasarnya, teknologi ini membuat bagian mesin minim gesekan di samping efisien dalam hal pendinginan.

Namun jika menilik data daya mesin, maka terlihat perbedaan di antara keduanya. Daya mesin PCX produksi lokal ini 10,8 KW / 8.500 rpm, sementara Vario sebesar 9,3 KW / 8.500 rpm.

Tentu saja tambahan daya dibutuhkan karena PCX berbobot 131-132 kg, sementara Vario hanya 109 kg.
Biaya Minim Ubah Megapro Jadi "Scrambler Tracker"
KOMPAS.com - Kombinasi beberapa aliran modifikasi ke dalam satu sepeda motor merupakan hal yang lumrah. Seperti yang dilakukan bengkel modifikasi Clacustique di Depok. Saat Kompas.com menyambangi bengkel tersebut pada Senin (19/2/2018), ada salah satu motor modifikasi bergaya scrambler tracker. Basisnya menggunakan Honda Megapro lansiran 2004. Scrambler merupakan salah satu aliran modifikasi motor bergaya retro yang kini banyak digemari. Sedangkan tracker merupakan jenis motor balap yang digunakan di medan tanah alias off-road.



Pemilik bengkel, Maiyudi mengatakan, Megapro bergaya Scrambler Tracker di bengkelnya itu merupakan salah satu motor yang diubah dengan biaya relatif minim, yakni hanya sekitar Rp 8 juta. Namun ubahan yang dilakukan cukup maksimal, bahkan hampir di seluruh sektor. Mulai dari rangka, tangki sampai jok. "Bagian yang masih dipertahankan cuma mesin sama swing arm (lengan ayun). Kalau mau paket hemat, arm tetap pakai yang asli dan enggak masalah," kata pria yang akrab disapa Negro ini.

Seperti modifikasi motor retro pada umumnya, Negro memotong rangka bagian belakang menjadi lebih pendek. Sehingga posisi tempat duduk pengemudi dan "boncenger" sama tinggi. Jok kemudian diganti dengan permukaan kulit garis-garis khas motor retro. Tangki masih menggunakan asli milik Megapro. Namun bentuknya sudah diubah menjadi bergaya retro yang tanpa lekukan apapun.

Untuk aksesori, Negro banyak menggunakan produk variasi yang harganya relatif murah, dari mulai batok lampu, speedometer, hingga suspensi belakang. Hanya suspensi depan yang diganti produk asli milik Yamaha Byson. Untuk bagian roda, Negro mengganti pelek asli ukuran ring 18 menjadi pelek merek Champ ukuran ring 17. Bagian depan menggunakan lebar dengan ukuran 2,5 inchi, sedangkan bagian belakang 3,5 inchi. Pelek dibungkus dengan ban tubeless Swallow Street Enduro. Baca juga : Scorpio All Tracker Mirip Scrambler Ducati "Untungnya Megapro lawas masih menggunakan suspensi dualshock. Jadi tidak perlu repot mengubah. Beda kalau monoshock kan harus diubah dulu," ujar Negro.

  Referensi Modifikasi Honda CB150 Verza
KOMPAS.com - Honda CB150 Verza merupakan salah satu sepeda motor terlaris PT Astra Honda Motor (AHM). Motor sport naked (telanjang) itu selain nyaman digunakan untuk aktivitas sehari-hari, juga mudah dimodifikasi. Para modifikator bisa dengan mudah memberikan sentuhan kreatif, sehingga bisa tampil semakin menarik. Salah satunya modifikasi bertema "Fighter Scrambler" ini. Secara tampilan menjadi lebih macho, dan karakter motor petualang sejatinya pun semakin kental.



"Motor modifikasi juga sering diikut sertakan pada peluncuran resmi, karena bisa menjadi bahan referensi konsumen yang berminat mengubah tampilannya," ujar Head of Marketing Communication PT Wahana Makmur Sejati Andra Friandana dalam keterangan resmi, Rabu (14/3/2018).

Jika melihat dari gambar, identitas CB150 Verza aslinya cukup minim. Ubahannya hampir mendominasi, mulai jok, penggunaan ban, hingga knalpot. Nah, bagi Anda yang punya rencana melakukan modifikasi CB150 Verza, aliran ini bisa menjadi acuan.