Sunday 6 January 2019

Jorge Lorenzo Pindah ke Honda, Adaptasi dengan Honda RC213V Lebih Mudah

Baca Juga

Tokyo – Jorge Lorenzo pindah dari Ducati dan kini berlabuh ke tim Repsol Honda. Pebalap asal Spanyol ini akan berduet dengan rekan senegaranya yaitu Marc Marquez. Hijrah ke Honda, Lorenzo harus menghadapi tantangan beradaptasi dengan karakter motor.

Lorenzo termasuk pebalap yang mampu menjinakkan berbagai motor selama karirnya di MotoGP. Namun, proses adaptasi ini kadang berjalan lambat seperti ketika Jorge membela Ducati. Pebalap dengan nomor 99 ini butuh satu setengah tahun untuk kemenangan pertama bersama skuat Borgo Panigale di Mugello musim ini.



Keberhasilan Lorenzo menaklukkan Desmosedici ini menunjukkan sinyal positif bila ia nantinya lebih mudah beradaptasi dengan RC213V. Casey Stoner, mantan pebalap Honda dan Ducati optimistis bila Jorge bakal meminta setelan motor sesuai karakter motornya.

“Honda memiliki sumber daya lebih dari cukup untuk menghasilkan berbagai solusi demi menyesuaikan kebutuhan masing-masing pembalapnya. Honda dapat memproduksi sasis berbeda, begitupun juga sirip, atau memodifikasi geometri motor,” terang pria berusia 33 tahun itu sebagaimana dikutip dari Motorsport.

Keyakinan soal masa depan Lorenzo ini berdasarkan pengalaman Stoner yang dahulu pernah membela dua pabrikan tersebut. Di musim 2011, kala The Kuri-Kuri Boy hijrah dari Ducati menuju Honda, ia bisa langsung mempersembahkan gelar. Jejak serupa dilakukan Jorge Lorenzo pindah dari Ducati ke Honda, sehingga bukan tidak mungkin bakal mengikuti cara Stoner di Honda dulu.

“Saya pikir akan lebih mudah bagi Jorge untuk pergi dari Ducati menuju Honda, karena Honda (memiliki) motor jauh lebih normal. Butuh waktu lebih lama dari perkiraan untuk menang bersama Ducati, tapi ia menunjukkan bahwa ia bisa melakukannya,” ungkap pebalap kelahiran Australia itu.

Jorge Lorenzo Ikuti Jejak Pebalap Honda Terdahulu

Soal pemilihan spesifikasi motor, mantan juara dunia ini bisa berkaca pada para pebalap tim Repsol Honda terdahulu. Baik Marc Marquez ataupun Dani Pedrosa menggunakan spesifikasi motor yang berbeda sesuai dengan karakter membalap masing-masing individu.

Tim engineer mampu mencari solusi teknis soal rancangan motor. Divisi RND dari Honda Racing menurut Stoner sanggup memenuhi permintaan para pebalapnya sesuai kebutuhan mereka.

“Saat saya di Honda, Pedrosa mengambil pilihan berbeda (dengan saya). Saya tahu Marquez selalu memilih set-up berbeda dari Dani. Ada kemungkinan Jorge dan Marc juga memilih konfigurasi elektronik berbeda,” tutupnya.