Baca Juga
Ducati Kembali Menunjukan Tajinya di Moto GP
Kompas.com - Ducati kembali menunjukkan dahsyatnya Desmosedici GP15 dalam seri kedua MotoGP di Circuit of The Americas, Austin, Texas, (12/4/2015) waktu setempat. Andrea Dovizioso dan Iannone sangat kompetitif, bahkan Dovi mampu menahan Rossi di lap-lap akhir untuk merebut podium kedua.
Tak terbantahkan, Ducati memang cepat. Bukan hanya di sesi kualifikasi, tetapi juga saat balapan. Perubahan teknis yang ada pada GP15 ternyata ampuh meghapus kelemahan yang selama ini dirasakan tim asal Italia itu sebelum dikomandani Gigi Dall’Igna.
Dulu, tim ini seolah kehilangan kelincahan saat memasuki tikungan. Padahal, tenaganya superior, tampak pada trek lurus yang sebagian besar dimenangkan para pebalap Ducati. Namun saat berduel di tikungan, Ducati menyerah.
Kuncinya adalah pemakaian sasis yang lebih pendek. Dibanding GP14, GP15 jauh lebih mudah dikendalikan. Racikan tersebut merupakan jawaban yang selama ini dicari para mekanik dan insinyur Ducati, untuk mengimbangi tenaga mesin yang dashyat.
Boros
Namun setelah semuanya tampak sempurna, muncul satu lagi pekerjaan rumah. Di Austin Senin (13/4/2015) dini hari WIB, Dovi dan GP15-nya harus menepi beberapa saat setelah finish karena kehabisan bensin. Nyaris pebalap Italia itu kehilangan tempat kedua secara konyol.
Untuk kembali ke paddock, Dovi dibonceng Danilo Petrucci, salah satu pebalap Ducati lainnya. Sedangkan sepeda motor disandarkan di tepian lintasan.
Ducati memang baru saja kehilangan salah satu keistimewaannya, yakni membawa bahan bakar maksimal 24 liter, setelah berhasil menyabet tiga podium dalam lintasan kering sejak 2014 (pertama kali aturan diberlakukan).
Artinya, sejak balapan di Austin, AS, tim ini hanya boleh membawa 22 liter. Ternyata itu kurang! Bandingkan dengan Yamaha atau Honda yang maksimal hanya membawa 20 liter, dan belum kehabisan usai bertarung ketat.
Lantas, apa tanggapan Dovizioso? Crash.net, (13/4/2015), menyebutkan bahwa pebalap Italia itu tampak tidak mengkhawatirkan kondisi tersebut.
”Saya bisa katakan semua terkontrol. Kami memang ada di batas akhir (bahan bakar), namun itu cukup normal dan kami tidak terkejut karena di balapan lalu, kami tidak bekerja seperti Honda dan Yamaha yang finish dengan bahan bakar 20 liter. Kami tidak seirit mereka, dan kami tidak takut untuk balapan ke depan,” ujar Dovizioso.
Kendati demikian, apa pun itu, Ducati tampaknya harus kembali bekerja keras untuk menyelesaikan masalah konsumsi bahan bakar jika ingin semakin aman di jalur perebutan gelar musim ini.